Ayo Budayakan " ASI Ekslusif"

Selamat siang...
Tulisan kali ini saya ingin membahas tentang "ASI Ekslusif"...
Mengapa harus ekslusif.... ? . kenapa tidak susu sapi??
Bunda pasti tidak mau kan kalau sang buah hati minum susu sapi, nanti jadi anak sapi ^.^ ... heheheehe
Yuk budayakan berikan ASI ekslusif (0-6 bulan)... dan pemberian ASI sampai usia 2 tahun..
A.     Pendahuluan
Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, pemerintah Indonesia melakukan berbagai program diantaranya adalah pemenuhan gizi bagi bayi baru lahir dengan program pemberian ASI sampai usia 2 tahun dan secara eksklusif sampai usia 6 bulan (Roesli, 2009).
Hal ini didukung dengan kebijakan nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah ditetapkan dalam PP nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI (Air Susu Ibu) ekslusif. Berdasarkan PP tersebut, setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI ekslusif pada bayinya, kecuali ada indikasi medis (Wiji, 2013).
Menurut Bahiyatun (2009) ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu dan merupakan makanan yang terbaik untuk bayi. Selain memenuhi segala kebutuhan makanan bayi (baik gizi, imonologi dan lainnya) pemberian ASI memberi kesempatan bagi ibu mencurahkan cinta kasih serta perlindungan kepada anaknya. Fungsi ini tidak mungkin dapat dialihkan kepada ayah/suami dan merupakan suatu kelebihan kaum wanita. ASI eksklusif di berikan sejak umur 0 hari sampai 6 bulan.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa dari peraturan yang telah ditetapkan tersebut, ASI eksklusif sangatlah dianjurkan untuk diberikan kepada bayi. Karena pemberian ASI eksklusif telah dilindungi oleh badan hukum di Indonesia. Pemberian ASI dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan bayi, maka dari itu pemberian ASI ekslusif pada bayi sangat dianjurkan.

B.     Pengertian
Apa itu ASI??. Apakah ASI ekslusif itu sendiri?. Banyak bunda yang kadang salah mengartikan ASI ekslusif itu sendiri. Terkadang masih ada bunda yang menganggap, ASI ekslusif adalah memberikan ASI pada bayi dengan disertai makanan atau minuman tambahan pada usia bayi 0 sampai usia 6 bulan. Ada yang beranggapan pula bahwa ASI ekslusif itu di berikan selama 2 tahun. “ekslusif” berarti istimewa. Karena 6 bulan pertama kehidupan lambung bayi masih sangat sensitif terhadap makanan atau minuman, hanya ASI lah yang cocok untuk bayi usia 0-6 bulan, kecuali pada kondisi medis khusus yang tidak disarankan ibu memberikan ASI pada bayinya.
Menurut pendapat Bahiyatun (2009) ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu dan merupakan makanan yang terbaik untuk bayi.
Sementara arti dari ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal, dan tidak diberikan minuman dan makanan lain (termasuk air jeruk, madu, dan air gula) sampai bayi berumur 6 bulan (Jannah, 2010).
ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga maupun negara. Menurut penelitian yang dilakukan Dhaka pada 1667 selama 12 bulan mengatakan bahwa ASI eksklusif dapat menurunkan resiko kematian akibat infeksi saluran nafas akut dan diare (Maritalia, 2012).
Jadi ASI ekslusif itu adalah pemberian ASI SAJA tanpa tambahan makanan atau minuman lain dari usia bayi 0-6 bulan. Sementara pemberian ASI itu sendiri di berikan selama 2 tahun, dengan pemberian tambahan makanan/ minuman pendamping ASI (PASI) diberikan setelah bayi berusia 6 bulan.



C.   Komposisi ASI
Apakah komposisi ASI itu sendiri????
ASI mempunyai komposisi yaitu:
1.  Kolostrum
Kolostrum dihasilkan (hari ke 1-3 setelah bayi lahir).Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna kekuning kuningan, lebih kuning dibanding dengan ASI matur, bentuknya agak kasar, karena mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel (Kristiyanasari, 2011).
2.  Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
Air susu masa peralihan a/ ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI yang matur, (hari ke 4-10), namun ada pula pendapat bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5. Kadar protein makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak serta volume juga semakin meningkat (Bahiyatun, 2009).
3.  ASI Matur
Dihasilkan mulai hari ke 10-seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus
berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai usia 6 bulan. ASI ini
berwarna putih kebiru-biruan (seperti susu krim) dan mengandung lebih banyak kalori
dari pada susu kolostrum ataupun transisi (Wiji, 2013).

Selain itu,  kandungan zat gizi yang terdapat dalam ASI, antara lain:
  •    Karbohidrat
  •    Protein
  •    Lemak
  •    Mineral
  •    Air
  •    Vitamin
  •    Taurin, DHA, dan AA ( Anggraini, 2010).



D.    Manfaat
Nah bunda sudah tau komposisi ASI, lalu apa manfaatnya??. Berikut manfaat ASI:
1.      Perlindungan terhadap penyakit
2.     Manfaat bagi bayi prematur yaitu Air susu ibu pada ibu yang memiliki bayi premature mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa  fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi premature yang diberi ASI dan memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan.
3.      Mengurangi resiko penyakit jantung
4.      Mengurangi resiko diabetes
5.      Mengurangi resiko kanker
6.      Membantu perkembangan otak
7.      Membantu pertumbuhan tulang
(Depkes RI, 2001) dalam Anggraini (2010).

E.     Hal yang mempengaruhi produksi ASI
Apakah ada faktor atau hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI?.? Lalu apakah itu?. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI yang di keluarkan, yaitu : Makanan, ketenangan jiwa dan pikiran, penggunaan alat kontrasepsi, perawatan payudara, anatomis payudara, faktor fisiologi, pola istirahat, faktor hisapan anak atau frekuensi payusuan, berat lahir bayi, umur kehamilan saat melahirkan Konsumsi rokok dan alkohol (Maritalia, 2012).

F.     Tanda-tanda bayi cukup ASI
Bagaimana sih bun, tanda bayi sudah mendapat cukup ASI?.......Nah ini tanda-tanda bayi sudah mendapat kecukupan ASI:
1.      Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8-10 kali pada 2-3 minggu pertama.
2.      Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering, dan warna menjadi lebih muda pada pada hari kelima setelah lahir.
3.      Bayi akan Buang Air Kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali sehari.
4.      Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
5.      Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.
6.      Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
7.  Pertumbuhan berat badan bayi dan tinggi badan bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan.
8.  Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan rentang usianya).
9.      Bayi tampak puas, sewaktu-waktu saat lapar bangun dan tidur dengan cukup.
10.   Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur pulas.
 (Maritalia, 2012).

Jika ternyata tidak ada tanda-tanda kecukupan ASI diatas,,, aits jangan tergoda ya tuk diberikan PASI dulu (jika belum 6 bulan)...coba deh bun susui bayi sesering mungkin. Cek tanda-tanda perlekatan, apakah posisinya sudah benar belum saat menyusu. Atau periksakan bayi ke fasilitas kesehatan terdekat apabila curiga bayi tampak  ada yang nggak wajar/ada kelainan.

Nah sampai disini dulu ya bun,, kita bahas di tulisan berikutnya, masih tentang ASI, apa masalah pemberian ASI, bagaimana cara mengurangi masalah tersebut dan bagaimana tips jika ibu bekerja dan ingin tetap memberikan ASI.

Sumber:
Anggraini, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC
Roesli, U. (2009). Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara
Wiji, R. N.  (2013). ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika
Jannah, N. (201). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta: AR-RUZZ Media
Maritalia, D. (2012). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Kristiyanasari, W., (2011). ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIAT ASI LANCAR

DETEKSI DINI KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS

KB- AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Kontak

Nama

Email *

Pesan *