ASI Ekslusif ll
ASI
Selamat siang Teman dan bunda,,, ini lanjutan postingan kemarin ya....
- Masalah pemberian ASI
Masalah-masalah yang
sering terjadi dalam pemberian ASI :
1)
Kurang/ salah informasi
Akibat
kurangnya informasi, banyak ibu yang menganggap susu formula sama baiknya,
bahkan lebih baik dari ASI.hal ini menyebabkan ibu lebih cepat memberikan susu
formula jika merasa ASInya kurang (Wiji, 2013).
2)
Sindrom ASI kurang
“Sindrom
ASI kurang” jarang terjadi. Hanya 5% ibu yang betul-betul mengalami sindrom ASI
kurang yang umumnya karena kelainan anatomis payudara, seperti hipoplasia
payudara (payudara tidak berkembang). Penyebab lainnya adalah radiasi pada
kanker payudara dan operasi payudara. Sedangkan penyebab ASI kurang lain
biasanya disebabkan karena proses menyusui yang tidak benar, misalnya
engorgement (bengkak) pada payudara. Akibat dari engorgement adalah pengeluaran
zat penghambat kimiawi yang akan menekan produksi ASI (IDAI, 2010).
3)
Puting nyeri atau lecet
Puting susu lecet dapat disebabkan oleh trauma saat menyusui. Selain itu, dapat pula terjadi retak dan pembentukan ceah-celah. Retakan pada putting susu dapat sembuh sendiri dalam waktu 24 jam (Dewi & Sunarsih, 2013).
4) Payudara bengkak (engorgement)
Puting susu lecet dapat disebabkan oleh trauma saat menyusui. Selain itu, dapat pula terjadi retak dan pembentukan ceah-celah. Retakan pada putting susu dapat sembuh sendiri dalam waktu 24 jam (Dewi & Sunarsih, 2013).
4) Payudara bengkak (engorgement)
Pembengkakan
payudara (engorgement) payudara terjadi karena ASI tidak dihisap oleh bayi
secara adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang
mengakibatkan terjadinya pembengkakakn. Bengkak ini sering terjadi pada hari
ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan (Bahiyatun, 2009).
Menurut Wiji (2013) cara mengatasi payudara bengkak:
Menurut Wiji (2013) cara mengatasi payudara bengkak:
a) Susui bayi semaunya,
sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa batas apapun.
b) Bila bayi sukar
menghisap, keluarkan ASI dengan cara diperas dengan bantuan tangan atau pompa
ASI yang efektif
c) Sebelum menusui untuk
merangsang refleks oksitosin dapat dilakukan : kompres hangat untuk mengurangi
rasa sakit, massage payudara, massage leher dan punggung.
d) Setelah menyusui,
kompres air dingin untuk mengurangi oedema.
e) Untuk mengurangi rasa
sakit yang tidak tertahankan dan demam akibat pembengkakan selain mengompres,
minum obat penurun demam dan pengurang rasa sakit.
5)
Saluran susu tersumbat ( obstuvtive duct)
Keeadaan ini dapat
timbul akibat:
a)
Tekanan jari pada waktu menyusui,
b)
Pemakaian penyokong payudarayang terlalu ketat
c)
Adanya komplikasi payudara bengkak yang tidak
segera diatasi (Astutik, 2014).
6)
Mastitis
Mastitis
adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi merah,bengkak dan kadang kala
dikuti rasa nyeri, panas, serta suhu tubuh meningkat (Astutik, 2014). Gejala
mastitis meliputi bengkak, nyeri seluruh payudara atau nyeri lokal, kemerahan
pada seluruh payudara atau hanya lokal, payudara keras dan benjol-benjol, panas
badan, dan rasa sakit umum (Bahiyatun, 2009).
7)
Abses payudara
Abses
payudara merupakan kelanjutan dari mastitis, hal ini dikarenakan meluasnya
peradangan payudara. Payudara tampak merah mengkilap dan terdapat nanah
sehingga perlu insisi untuk mengeluarkannya. Gejalanya adalah ibu tampak sakit
lebih parah, payudara lebih merah mengkilat, benjolan lebih lunak karena berisi
nanah. Abses bernanah perlu diinsisi untuk mengeluarkan nanah tersebut
(Bahiyatun, 2009).
8)
Kelainan anatomis pada puting
Diagnosis
kelainan puting ditegakkan dengan cara menjepit/ mencubit areola payudara. Bila
puting menonjo, puting tersebut normal, tetapi bila puting tidak menonjol
berarti puting invensi/ datar (Bahiyatun, 2009).
1)
Mengeluarkan ASI dengan tangan
Cara
mengeluarkan ASI dengan tangan menurut Kristiyaningsih (2011) yaitu:
a) Mencuci tangan sampai
bersih.
b) Pegang cangkir yang
bersih untuk menampung ASI.
c) Condongkan badan
kedepan dan snagga payudara dengan tangan.
d) Letakkan ibu jari
pada batas atas areola mamae dan letakkkan jari pada batas atas areola mamae
bagian bawah sehingga berhadapan.
e) Tekan kedua jari ini
ke dalam kea rah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi.
f) Pijat daerah diantara
kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memeras dan mengeluarkan ASI yang
berada di dalam sinus lactiferous.
g) Ulangi gerakan tekan,
pijat dan lepas beberapa kali.
h) Setelah pancaran ASI
berkurang, pindahkan posisi ibu telunjuk tadi dengan cara diputar pada sisi
lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan.
i) Lakukan
berulang-ulang sehingga ASI akan terperah dari semua bagian payudara.
j) Jangan memijat atau
menarik putting susu, karena tidak ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan
menyebabkan rasa sakit.
2)
Mengeluarkan ASI dengan pompa
a) Pompa manual/ tangan.
(1) Tipe silindris
(2) Tipe silindris
bersudut
(3) Tipe silindris
kerucut atau plastik dan bola karet atau tipe terompet (squeeze and buld atau horn) (Marmi, 2012).
b) Pompa elektrik
Beberapa macam pompa elektrik sudah ada di
bebeapa kota besar. Karena umumnya
harganya sangat mahal sehingga penggunaannya
terbatas di rumah sakit besar
(Kristiyaningsih, 2011).
Referensi:
Astutik, R.Y. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta. Salemba Medika
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC
Dewi, V. N., & Sunarsih, T. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
Medika
IDAI. (2010). Indonesia Menyusui. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
Kristiyanasari, W., (2011). ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika
Marmi. (2012). ASI Saja Mama, Berikan Aku ASI Karena Aku Bukan Anak Sapi.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Wiji, R. N. (2013). ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika
Sumber gambar diambil dari: www.google.com
Referensi:
Astutik, R.Y. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta. Salemba Medika
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC
Dewi, V. N., & Sunarsih, T. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
Medika
IDAI. (2010). Indonesia Menyusui. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
Kristiyanasari, W., (2011). ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika
Marmi. (2012). ASI Saja Mama, Berikan Aku ASI Karena Aku Bukan Anak Sapi.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Wiji, R. N. (2013). ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika
Sumber gambar diambil dari: www.google.com
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih untuk kritik dan sarannya